Senin, 17 November 2014

KERANGKA TEORI



Dalam  penyusunan sebuah penelitian, langkah yang  harus ditempuh setelah merumuskan masalah adalah mencari teori-teori agar penelitian yang dilakukan mempunyai landasan teoritis. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Fokus teori dibedakan menjadi tiga, yaitu substantif, teori formal, dan middle range theory. Namun, dari ketiga fokus teori tersebut, teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melalui pengumpulan data adalah teori substantif karena teori ini lebih fokus berlaku untuk obyek yang akan diteliti. 

Dalam kaitannya dengan penelitian, teori mempunyai beberapa fungsi

  1. Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel yang akan diteliti (explanation)
  2. Merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat prediktif (prediction).
  3. Membahas hasil penelitian yang selanjutnya digunakan untuk memberi saran dalam upaya pemecahan masalah (control).


Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel yang diteliti. Jika dalam suatu penelitian mempunyai tiga variabel indepnden, dan satu variabel dependen, maka dibutuhkan teori deskripsi ada empat kelompok teori yang berkenaan dengan tiga variabel independen dan satu kelompok teori yang berkenaan dengan satu kelompok teori. Penjelasan terhadap variabel-variabel yang akan diteliti dilakukan melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori
Ø  Mentapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
Ø  Mencari sumber referensi sebanyak mungkin yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
Ø  Lihat daftar isi setiap buku referensi dan memilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
Ø  Mencari definisi setiap variabel yang akan diteliti.
Ø  Membaca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti.
Ø  Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca.

Setelah menyusun deskripsi teori, maka untuk menghubungkan beberapa teori dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi akan sangat penting. Kerangka berfikir inilahyang akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu, dalam rangka menyusun hipotesis penilitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi maka perlu adanya kerangka berfikir.
Jadi, kerangka berfikir merupakan sinetasa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sentesa tentang hubungan tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

Proses kerangka berfikir

  • Menetapkan variabel yang diteliti
  •  Membaca buku dan hasil penelitian
  •  Deskripsi teori dan hasil penelitian
  • Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
  • Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian 
  • Sintesa/ kesimpulan


Menurut Uma Sekaran (1992) kerangka berfikir yang baik memuat hal-hal berikut

  1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
  2. Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan antar variabel yang diteliti dan ada teori yang mendasari
  3. Diskusi harus dapat menunjukan dan menjelaskan hubungan antar variabel apakahitu positif atau negatif.
  4. Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram sehingga pihaklain dapat memahamikerangka berfikir yang dikemukakan.

Dalam penyusunan kesimpulan, kata terakhir adalah “jika”.... “maka”....yang menjelaskan kesimpulan dari penelitian.

Sugiyono, METODE PENELITIAN BISNIS, Alfabeta, Bandung, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar